Senin, 22 Agustus 2011

Kakek 70 tahun masih doyan Ngeseks ML si Istri menolak eh ditusuk pakai pisau


gambar hiasan

TAMPANG dan usia boleh tua, tapi semangat tetap muda. Itulah kelakuan Mbah Wongso, 72, dari Magetan (Jatim). Ditolak ajakannya hubungan intim, langsung Ny. Sawit, 65, ditusuk rusuknya hingga mandi darah. Tak ayal kakek yang masih “mempeng” (baca: doyan) itu jadi urusan polisi.

Dalam usia kepala tujuh, mustinya seorang kakek sudah mungkur kadonyan (lepaskan duniawi). Keseharian diisi dengan urusan ibadah untuk mencari pahala, dan tak lagi memikirkan paha wanita. Tapi ternyata, tak semua lelaki bisa melakukannya. Sebab sebagaimana kata Pak Domo mantan Menaker dan Kopkamtib, lelaki itu merasa usia 70 kan puser ke atas, puser ke bawah masih berasa 17 tahunan saja.

Mbah Wongso memang lebih muda sedikit dari Pak Domo, dan semangatnya pun tetap menyala-nyala bak kawula muda. Dalam kondisi yang sudah rawan malaikat, dia masih getol bernikmat-nikmat. Mbah putri yang usianya juga lumayan jompo, masih juga “ditelateni” dalam arti masih rajin diajak berhubungan intim sebagaimana layaknya suami istri. Padahal, Mbah Putri ini turahan stroke, karena sejak 20 tahun lalu pengidap darah tinggi.

Namanya istri yang harus bekti ing laki (setia pada suami), meski kondisi pisiknya tak lagi fit, masih dicoba untuk dikuat-kuatkan, daripada nantinya dikutuk malaikat hingga pagi hari. Pikir Ny. Sawit mengacu buku Bahasaku yang ada tokoh Amir – Sudin –Tuti, daripada “makan kolak di pinggir jalan” mendingan makan kolak bikinan emak di rumah yang bebas lalat.

Tapi Mbah Wongso karena saking “mempeng”-nya, meski istri sudah cacat demikian rupa, masih juga dipaksa manakala dirinya kebelet. Tapi beberapa hari lalu Mbah Sawit yang kecapekan, benar-benar menolak ajakan wisata asmara yang halalan tayiban itu. Makanya, meski dijowal-jawil kakinya berulang kali, dia malah menarik selimutnya lebih rapat. “Tega amat lelaki itu. Istri tidur dibangunkan hanya untuk ditiduri….,” keluhnya dalam hati.

Entah kenapa, subordinasi (pembangkangan) yang dilakukan bininya membuat Mbah Wongso kalap. Dia lalu lari ke dapur untuk ambil pisau. Selanjutnya pisau pemotong sayur mayus itu segera ditusukkan ke tulang rusak Mbah Sawit. Tentu saja warga Desa Temboro Kecamatan Karas Magetan, jadi gempar. Sementara istrinya dilarikan ke ke RSUD dr. Sayidiman, Mbah Wongso ditangkap polisi Polsek Karas.

Dalam pemeriksaan petugas Mbah Wongso mengaku terus terang, meski sudah jompo masih semangat ’45 untuk urusan begituan. Maka polisi terheran-heran jadinya, kok masih ada juga lelaki jompo sekuat Mbah Maridjan almarhum, rosa-rosa sepanjang hari.

Tapi istrinya yang kodok kalung kupat, boyok sing ra kuwa

1 komentar:

PENDAPAT KAMU ??